![]() |
King's of Club |
Sudahkah anda menjadi raja di kehidupan anda sendiri?
Pertanyaan yang menggelitik tentunya jika anda artikan itu sebagai pertanyaan yang literal. Saya toh juga tak pernah bermimpi jadi raja, kaisar, presiden atau semacamnya (Meskipun pada dasarnya mereka berbeda satu sama lain). Namun jangan salah, kalau pertanyaannya tentang menjadi raja di dunia dan kehidupan saya sendiri, harusnya saya-dan anda juga- jawabannya ialah ya.
Saya tak bicara tentang penguasa yang hanya punya kuasa penuh atas dirinya sendiri, tetapi juga sekaligus menjadi bertanggungjawab atas segala apa yang ia putuskan bagi kerajaannya(baca:diri sendiri). Menjadi penuh percaya diri dalam menentukan apa yang terbaik bagi kerajaannya dan menanggung resikonya seorang diri. Bukankah itu atribut yang luar biasa dari seorang raja/pemimpin yang baik.?
Teringat dengan sosok beberapa raja masa lalu yang digambarkan di fate/ series seperti Gilgamesh, Iskandariah (Alexander the Great), atau juga Arthur Pendragon(Dari legenda ksatria meja bundar-Excalibur-Avalon). Menarik melihat apa yang menjadi pengkarakteran mereka masing-masing. Walaupun semuanya raja, pemikiran mereka jauh berbeda.
Gilgamesh selalu berpikir dan merasa bahwa dia pantas memiliki segalanya karena nyatanya dia adalah raja pertama yang dikenal di peradaban manusia(Kalau penasaran, kerajaan yang dipimpinnya ialah Uruk, Babilonia Kuno), pantas menjadi arogan sehingga disegani oleh siapapun, hingga terlepas dari penggambaran di fate/ tersebut, legenda aslinya menyebut dia adalah dewa. Alexander the Great adalah seorang raja yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk melakukan penaklukan seluruh dunia, walaupun ironisnya hanya sejengkal dari tanah Eropa. Toh dia punya karisma yang nyata, juga impian yang nyata sehingga dia juga berbagi mimpi dan harapannya dengan ksatria dan pasukan yang ia pimpin. Alexander adalah tipikal seorang raja yang egois sekaligus dicintai. Yang ketiga adalah Arthur, sang pemegang pedang Excalibur/Caliburn/Sword of the Lake atau apalah. Idealismenya adalah berjuang sekuat tenaga untuk melawan penjajahan dari negeri asing ke negerinya. Dia tentu berjuang sepenuh hati dan tenaga, sayangnya menurut rakyatnya, kualitas kepemimpinannya teramat kurang. Dia memang seorang ksatria pembela rakyat yang luar biasa, tapi rakyat butuh pemimpin yang 'mengayomi', menunjukkan apa yang mereka bisa raih, sedangkan Arthur sendiri tak cakap karena dia hanya mengerti cara menuntun rakyatnya dengan bertarung.
Saya tak berhak dan tak akan pernah berhak menilai seperti apa idealisme yang anda pilih jika jadi seorang raja, mirip Gilgamesh/Alexander/Arthur, atau mirip raja-raja yang lain. Itu pilihan anda sendiri. Hanya saja, sejenak pula harus kita sadari bahwa paling tidak, kita harus jadi raja bagi kita sendiri terlebih dahulu. Mengambil keputusan hidup yang ita rasa benar, menjalaninya sepenuh hati, dan meski ada kesalahan, kita bisa dengan berbesar hati menerimanya sebagai konsekuensi pilihan kita sebelumnya. Jangan lupa pula berbangga atas pencapaian kita, percayalah tak ada yang salah dari itu selama tak berlebihan. Karena pada akhirnya hidup ini adalah hidup kita masing-masing. Masihkah kerajaan anda sendiri ingin diperintah orang lain?
atau inginkah anda jadi raja di hati seseorang,???
Kings and Queens by 30 Second to Mars
No comments:
Post a Comment